Budidaya Kambing Etawa | Raising Goats Etawa

Kambing etawa adalah kambing didatangkan dari India yang juga disebut kambing Jamnapari. Tinggi kambing jantan berkisar antara 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing “Peranakan etawa” atau “PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.


Pemeliharaan


Pemeliharaan yang mudah membuat banyak peternak di lampung memeliharanya selain untuk penghasilan tambahan dan juga telah banyak dikembangkan menjadi peternakan komersil.


Kawin Silang


Kambing Etawa dapat juga dikawin silangkan dengan kambing jenis boer asal Australia dan berhasil menghasilkan jenis kambing baru dan telah diuji mengandung kolesterol rendah, sehingga dapat dikomsumsi secara sehat bahkan oleh penderita tekanan darah tinggi.


Manfaat Susu Kambing Etawa


Dalam beternak kambing PE yang berkosentrasi kepada produksi susu, setidaknya ada 4 faktor utama yang harus diperhatikan agar supaya hasil susu yang didapat bisa maksimal. Ketiga hal tersebut antara lain :


1.     Usia Kambing, seekor kambing PE akan berproduksi maksimal di usia laktasi ke 3 sampai laktasi ke 7. Dibawah laktasi ke 3, produksi susu yang dihasilkan biasanya belum maksimal. Hasil terbanyak selama ini kisaran 1 liter/ekor/hari. Sedangkan apabila kambing telah mencapai usia diatas 7 kali masa laktasi biasanya hasil yang diperoleh juga akan mulai menurun. Hal ini lebih disebabkan karena factor usia pada masing-masing ternak. Bagi peternak yang ingin segera mendapatkan hasil yang maksimal, maka disarankan untuk membeli kambing pada usia laktasi yang ke 2, sehingga tdk akan menunggu waktu terlalu lama untuk bisa mendapatkan hasil susu yang maksimal.
2.     Makanan Kambing. Selain factor usia pada kambing PE, faktor makanan ternyata juga memegang peranan sangat penting dalam usaha budidaya ini. Factor makanan memegang kendali hampir 90% dari usaha ini. Makanan yang bisa menjadikan hasil susu bisa maksimal terdiri dari makanan yang bersifat alami atau makanan tambahan (ekstra fooding). Makanan alami biasanya terdiri dari berbagai macam daun, yaitu daun Turi, daun dadap, daun pepaya ataupun daun katuk. Ketiga daun ini sangat efektif untuk meningkatkan jumlah produksi susu harian pada kambing PE. Pemberian daun ini tidak usah terlalu banyak, tetapi harus ada disaat pemberian makanan kambing. Selain daun, makanan eksternal (ektra fooding) yang bisa mendongkrak produksi susu terdiri dari makanan yang memiliki kandungan berprotein tinggi, seperti kedelai, kulit kedelai, ampas bir, ampas tahu dan kulit gandum (polard). Semakin banyak pemberian makanan ini maka semakin banyak pula jumlah produksi susu yang akan dikeluarkan kambing PE. Kambing akan berproduksi susu secara maksimal di usia laktasi hari pertama sampai hari ke 60. setelah hari ke 61 maka peningkatan jumlah produksi susu akan bersifat lambat dan biasanya hanya akan stabil.
3.     Lokasi Peternakan, kandang diusahakan senyaman mungkin. Atap yang di gunakan tidak boleh menggunakan atap seng, karena jika atap yang digunakan adalah atap dari seng, maka akan panas di saat siang dan akan bising di saat hujan. Ini akan memancing kambinng untuk mudah menjadi stress. Kalau kambing stress maka hasil yang akan diperoleh juga akan semakin sedikit. Selain factor atap, usahakan suasana disekitar kandang juga harus sepi. Hanya petugas pemerah saja yang diperbolehkan untuk masuk ke kandang perah. Hal ini tentunya akan membuat si kambing bisa beristirahat dengan tenang dan maksimal.
4.     Anak Kandang. Peran anak kandang disini memiliki andil yang besar. Anak kandang yang sayang ke ternak akan bisa mendongkrak pendapatan susu harian. Selain itu waktu perah juga akan semakin lama. Rata-rata di peternakan kami, seekor kambing perah bisa kita perah minimal 1,5 tahun tanpa berhenti, dengan hasil rata-rata per ekor per hari bisa mencapai 1,3 sampai 1,6 liter. Disini dituntuk kepiawaian si peternak dalam memilih anak kandang. Dibutuhkan rasa sayang ke hewan. Terutama disaat proses pemerahan. Pemijatan ambing susu yang bagus diikuti rasa sayang akan membuat si kambing merasa nyaman saat diperah. Sehingga saat proses pemerahan terjadi, posisi kambing akan merasa nyaman. Ini ditandai dengan gunyaman di kambing disaat proses pemerahan terjadi. Kambing tdk bergerak apalagi berteriak. Dengan nyamannya si kambing maka kualitas dan kuantitas pada proses pemerahan akan menunjukkan hasil yang maksimal.


Makanan


Ada baiknya sewaktu pemberian makanan kepada ternak di berikan secara campur. Hal ini bertujuan agar kandungan yang berada di dalam masing-masing tanaman dapat saling melengkapi, sehingga kambing akan merasa tercukupi kandungan gizi maupun proteinnya. Selain itu juga akan meminimalkan kambing merasa bosan makan apabila di sajikan dalam satu jenis tanaman saja secara berulang-ulang. Kambing akan memilih daun yang dia paling sukai terlebih dahulu, setelah daunan yang disukainya habis, maka kambing baru akan menyantap rumputan jenis yang lain.


Terdapat banyak sekali potensi yang terdapat didalam usaha peternakan ini. Setidaknya ada 3 target tujuan yang bisa di tempuh, tujuan jangka pendek/harian yakni berupa susu kambing, tujuan jangka menengah/bulanan pupuk kambing, dan tujuan jangka panjang/tahunan yaitu berupa daging dan bibit kambing. Maka tidak mustahil keuntungan besar akan ada di depan mata. Dengan waktu yang singkat dan sekmentasi pasar yang jelas, maka semuanya akan bisa tercapai.


 

No comments:

Post a Comment