Kuburan Menangis



Terdengarnya suara tangisan yang terjadi di area Pemakaman Umum (TPU) Prumpung, Jakarta Timur membuat geger warga masyarakat sekitar. Isu adanya suara tangisan itu berasal dari makam almarhum Desi Tri. Ratusan warga beramai-ramai mengunjungi kuburan tersebut itu.


Warga yang terpancing isu tersebut dan informasi mulut ke mulut yang mengatakan mendengar tangisan dari dalam kuburan Desi. Wakil Lurah Cibesut yang mencoba membubarkan kerumunan warga menyatakan, Desi (15) meninggal karena sakit. Aparat kelurahan pun sudah memasang triplek bertuliskan 'Makam Tidak Akan Dibongkar' di dekat makam Desi.


Kabar adanya kuburan menangis ini juga membuat sibuk petugas kelurahan dan satpol PP serta aparat kepolisian setempat. Bambang, Wakil lurah Cipinang Besar Utara, sampai harus berteriak-teriak untuk membubarkan warga.


"Tidak akan ada pembongkaran makam, ibu-ibu bapak-bapak silahkan bubar," teriak Bambang melalui pengeras suara.


Namun imbauan itu tak ditanggapi sebagian besar warga yang tetap penasaran ingin melihat pembongkaran makam. Satpol PP dan petugas kepolisian pun terpaksa disiagakan untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.


Apa yang menjadi penyebab fenomena kuburan menangis menjadi heboh ditengah-tengah masyarakat? Pengamat sosial, Hermawan Sulistyo menilai, mudahnya masyarakat percaya dengan hal yang berbau mistis lebih disebabkan beberapa faktor. Pertama tingkat kehidupan yang semakin sulit sehingga banyak pengangguran. Kedua sebagai bentuk pelarian masyarakat yang sumpek menghadapi kehidupan.


Ketika kondisi itu sudah dirasakan sebagian besar masyarakat, tingkat rasionalitas mereka menjadi berkurang. Masyarakat akan cenderung mudah percaya dengan hal-hal yang secara nalar sulit diterima oleh akal sehat.


"Masyarakat percaya dengan jenglot, UFO yang katanya turun, sekarang kuburan nangis," imbuhnya.


Kuburan Menangis. TPU Prumpung, Jakarta Timur, menjadi heboh karena tersiar kabar terdapat kuburan menangis. Disebut-sebut keluar dari makam Desi yang baru dikuburkan 18 Februari 2011. Warga yang penasaran datang berbondong-bondong menyambangi TPU Prumpung untuk melihat kuburan menangis tersebut.


Sani (42) ibunda almarhum Desi, menyesalkan kelakuan warga yang termakan isu tidak sedap bahwa terdengar suara menangis dari makam anaknya, Desi yang meninggal. Sani meminta warga tidak mudah percaya terhadap isu itu.


Sani bercerita putri ketiganya ini meninggal pada Jumat 18 Februari karena sakit. Desi yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP saat itu sempat dirawat di RS Budi Asih.


No comments:

Post a Comment