KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Potensi objek wisata alam yang dapat dikembangkan di Kecamatan Mungka adalah Air Terjun Burai. Air Terjun Terjun Jaro di Nagari Simpang Kapuak. Kesenian anak nagari yang ada di Kecamatan Mungka adalah Randai terdapat di nagari mungka 3 group,Nagari Talang Maua 1 group, disamping itu disetiap nagari mepunyai group Tari Piring,Talempong, Pencak Silat dan Saluang



Situs kebudayaan hanya terdapat di Nagari Jopang Manganti yaitu ; batu menhir dan batu mejan. Disamping itu Kecamatan Mungka mempunyai 7 buah Balai Adat yang terdapat di nagari Jopang manganti 2 buah , nagari Simpang Kapuak 1 buah ,nagari Talang Maua 3 buah , dan nagari Mungka 1 buah

Agama

Untuk menunjang kehidupan beragama di Kecamatan Mungka terdapat fasilitas tempat ibadah berupa Masjid (28 buah), Mushala (34 buah), Masyarakatnya 100 % memeluk agama Islam. Jumlah ulama 11 orang, mubalig 30 orang, penyuluh agama 11 orang dan khatib 28 orang

Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Mungka yang telah tersedia baru pada tingkat pendidikan TK sampai SLTP. Sarana pendidikan TK berjumlah 11 (sebelas) unit. Sarana pendidikan SD tersebar disemua nagari berjumlah 20 (dua puluh) unit. Untuk tingkat pendidikan SLTP berjumlah 2(dua) unit. 

Pertanian dan Perkebunan

Di Bidang Pertanian , Kecamatan Mungka mempunyai potensi yang dapat diandalkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat, dari total luas sawah 805 Ha yang diperkirakan luas panen 1.580 Ha dengan kisaran produksinya 7.757,80 ton GKP setiap tahun, tanaman lainnya adalah jagung dan ubi kayu dan. Luas pertanaman perkebunan utama adalah gambir 566 ha , kelapa 928 ha, coklat 96 Ha , dan karet 99,50 ha . 

PETERNAKAN DAN PERIKANAN

Kondisi Kecamatan Mungka sangat mendukung untuk usaha pengembangan peternakan terutama komodi ternak unggas ( ayam buras, ras dan itik ), terdapat adalah Ayam Petelur dengan populasi mencapai 1.163.305 ekor, Ayam Buras 48.522 ekor , ayam pedaging 25.600 ekor dan Itik 7.013 ekor.



Sapi merupakan hewan ternak besar yang paling banyak terdapat di Kecamatan Mungka. Pada tahun 2008, populasi Sapi adalah 1.503 ekor ternak Kerbau 1.081 ekor , Kambing 1.433 ekor .Selain itu, jenis unggas yang paling banyak.



Sementara luas Kolam adalah 80 ha dengan produksi 1.686,29 ton/tahun, Luas Budidaya Ikan di Sawah 782 Ha dengan produksi 55,66 ton/tahun , luas penangkapan ikan diperairan umum dengan luas 45 ha dengan produksi 4,31 ton/tahun

PASAR

Untuk memasarkan hasil pertanian serta untuk membeli keperluan harian bagi masyarakat di Kecamatan Mungka terdapat sebuah pasar yang berada di Kenagarian Mungka setiap hari Selasa. Pada zaman Belanda dulu tersebutlah pasar Ronah Pakan Selasa yang berada di Nagari Simpang Kapuak dan sekarang pasar ranah pakan selasa tidak ada, dan dipindahkan pada pasar Simpang Kapuak, dan di Talang Nagari Talang Maua.

Sejarah Mungka

Nama Kecamatan Mungka diambil dari salah satu nama nagari di Kecamatan tersebut, asal nama Mungka tersebut menurut tutua nan badanga, warih nan bajawek berawal dari masa pemerintahan Dt.Rajo Kundi yang memerintah dengan arif bijaksana di Ranah Koto Tuo. Dt. Rajo Kundi mempuyai banyak kerbau salah satunya adalah kerbau besar yang bertanduk ameh. Pada suatu hari kerbau besar tersebut terpuruk pada kubangan yang sangat dalam sehingga tidak dapat keluar dari kubangan tersebut.



Setelah masyarakat mengetahuinya ,maka diberitahukan kepada Dt. Rajo Adil, sementara itu masyarakat banyak berteriak “ ungka,ungka, ungka “ sampai kerbau tersebut keluar dari kubangan. Setelah kerbau tersebut keluar dan berlari memasuki hutan , maka masyarakat berteriak lagi,” ambek-ambek ka ujuang bukik, jan sampai ka padang laweh”. Maka peristiwa tersebut dijadikan nama nagari Mungka yang berasal dari Ungka,  dan tempat ” maambek “ kerbau lari menjadi nama daerah Rambek dan Padang Loweh.


Dalam Tambo barih balabeh Luak Limopuluah Kota, Mungka merupakan bagian dari wilayah Ranah ( Luak Limopuluah Koto terbagi lima wilayah ,yakni Hulu, Luak, Lareh, Ranah dan Sandi) . Dimana yang termasuk wilayah Ranah adalah dari Sialang balantak basi, sampai ke Saut Sungai Rimbang, terus ke Jopang Manganti, ke Mungka Koto Tuo, Ke Maek Muaro Takuih, masuak Sialang Durian Tinggi, hilirnya ke Tambun Sarilamak, sampai Ke Taram nan Tujuah , salilik Batang Sinamar, selingkuang Batang Lampasi.
Dalam barih balabeh Luak Limopuluah Kota Mungka ,bersama Taram dan Bukit Limbuku (Kecamatan Harau) ) disebut juga “ Tigo jalua di hilia” dari wilayah Ranah. Pertama Dt. Rajo Kendi di Mungka, Kedua Dt. Tumangguang di Taram nan Tujuah, Ketiga Dt. Pangulu Basa di Bukit Limbuku, itulah yang disebut dengan “dindiang alam, naraco adat “.
Disebut juga Mungka, Koto Laweh dan Maek dengan “ Tigo Tungku di Hulu Kampar Kanan “ yang merupakan pematang Ranah dengan Kampar. Yang disebut tiga tungku dihulu adalah Dt. Siri di Mungka, Dt. Majo Indo di Koto Laweh dan Dt. Bandaro di Maek .
Di zaman Belanda daerah Kecamatan Mungka ini merupakan satu Kelarasan yang disebut dengan Kelarasan Mungka dengan 4 nagari yaitu ; Nagari Mungka, Nagari Talang Maua, Nagari Sungai Antuan dan Nagari Jopang Manganti. Tuanku Larehnya berasal dari suku Kampai nagari Mungka yang bernama Tawar Dt. Bandaro dan terakhir Nabi Ullah Dt. Bandaro.



Setelah kelarasan dihapus pada bulan Nopember 1914 maka Mungka merupakan bagian dari onderdistrik Guguak, distrik Suliki , onderafdelling Suliki. Sementara Lareh terakhir Nabi Ullah Dt. Bandaro di angkat oleh Belanda menjadi demang pada distrik Luhak yang berkedudukan di Limbukan



ZAMAN KEMERDEKAAN



Wilayah Mungka sejak kemerdekaan merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Guguak. Sehubungan dengan luasnya wilayah Guguk maka tahun 1986 dibentuk Kecamatan Perwakilan Guguk di Mungka. Tetapi dengan semangat otonomi Daerah maka berdasarkan Perda No.14 Tahun 2001. Kecamatan Perwakilan Guguk di Mungka di jadikan Kecamatan defenitif dengan nama Kecamatan Mungka yang diresmikan pada tangal 23 Januari 2002 dengan Camatnya Ali Murdi Dt. Kodo SP

Peresmian Kecamatan Mungka

Kecamatan Mungka lahir berdasarkan Perda No.14 Tahun 2001, tanggal 29 Oktober 2001 tentang Penataan wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Limapuluh Kota yang diresmikan pada tangal 23 Januari 2002. Dengan Ibu Kecamatan Padang Loweh.

Nama Camat Perwakilan Mungka

Nama-nama Camat perwakilan sejak Tahun 1986 adalah Musdar Darwis.BA, Drs. Nurdin Zuhri, Ilyas Mawar, Drs Irfan AM, Drs. Aprizal, Drs. Syofyan R. Bendang, M. Ali Firdaus S.Sos dan Camat defenitif Ali Murdi Dt.Kodo SP ( 2002-2004),Fiddria Fala, Ap.M.Si (2004 -2008), Ir. Wal Asri ( Jan 2009 – Sekarang )