Durian | Budidaya Tanaman Durian | Durio kutejensis | durian cultivation

Durian adalah buah dari beberapa jenis pohon yang termasuk ke dalam genus Durio dan keluarga Malvaceae (walaupun beberapa tempat taksonomi Durio dalam keluarga yang berbeda, Durionaceae Dikenal luas. dan dihormati di Asia Tenggara sebagai "raja buah", durian yang khas untuk ukuran besar, bau yang unik, dan kulit duri-ditutupi tangguh Buahnya bisa tumbuh lebih besar 30 sentimeter. (12) panjang dan 15 cm (6 in) dengan diameter, dan biasanya beratnya 1-3 kilogram  Bentuk yang berkisar dari oblong sampai bulat, warna kulitnya hijau sampai coklat, dan dagingnya pucat kuning sampai merah, tergantung pada spesies.


Daging dimakan memancarkan bau khas, kuat
dan tajam bahkan ketika kulit masih utuh. Beberapa orang menganggap durian sebagai harum, yang lainnya menemukan menyengat aroma dan ofensif. Baunya membangkitkan reaksi dari apresiasi yang mendalam untuk jijik intens, dan telah digambarkan beragam seperti almond, bawang busuk, terpentin dan kaus kaki olahraga. Bau telah menyebabkan pembuangan buah dari hotel tertentu dan angkutan umum di Asia Tenggara.



The durian, asli Brunei, Indonesia dan Malaysia, telah dikenal dunia Barat selama sekitar 600 tahun. Inggris abad ke-19 naturalis Alfred Russel Wallace digambarkan dagingnya terkenal sebagai "custard yang sangat kaya rasa dengan almond". Daging dapat dikonsumsi pada berbagai tahap kematangan, dan digunakan untuk membumbui berbagai edibles gurih dan manis dalam masakan Asia Tenggara. Benih juga dapat dimakan ketika dimasak.


Ada 30 diakui Durio spesies, setidaknya sembilan yang menghasilkan buah dapat dimakan. Durio zibethinus adalah spesies yang hanya tersedia di pasar internasional: spesies lain yang dijual di daerah lokal mereka. Ada ratusan kultivar durian; banyak konsumen mengungkapkan preferensi untuk kultivar tertentu, yang mendapatkan harga yang lebih tinggi di pasar.


Pohon Durian yang besar, tumbuh 25-50 meter (80-165 kaki) di ketinggian tergantung pada spesies. Daun hijau, elips untuk oblong dan 10-18 cm (4-7) panjang. Bunga-bunga diproduksi dalam tiga untuk tiga puluh kelompok bersama tentang cabang-cabang besar dan langsung pada bagasi dengan setiap bunga memiliki kelopak (sepal) dan lima (jarang empat atau enam) kelopak. Pohon Durian memiliki satu atau dua berbunga dan berbuah periode per tahun, meskipun waktunya bervariasi tergantung pada, kultivar jenis, dan daerah. Sebuah pohon durian khas dapat berbuah setelah empat atau lima tahun. Buah durian dapat menggantung dari cabang manapun, dan jatuh tempo sekitar tiga bulan setelah penyerbukan. Buah ini dapat tumbuh hingga 30 sentimeter (12) panjang dan 15 cm (6 in) dengan diameter, dan biasanya beratnya 1-3 kilogram (2 sampai 7 lb). Bentuknya berkisar dari oblong sampai bulat, warna kulitnya hijau sampai coklat, dan dagingnya pucat-kuning sampai merah, tergantung pada spesies. Di antara tiga puluh spesies yang diketahui Durio, sembilan di antaranya telah diidentifikasi sebagai penghasil buah-buahan yang dapat dimakan: D. zibethinus, D. dulcis, D. grandiflorus, D. graveolens, D. kutejensis, D. lowianus, D. macrantha, D. oxleyanus dan testudinarum D. Namun,. ada banyak spesies yang buahnya tidak pernah dikumpulkan atau diteliti, sehingga spesies lain dengan buah dapat dimakan mungkin ada. Durian ini agak mirip dalam penampilan dengan nangka, spesies yang tidak terkait.


SYARAT PERTUMBUHAN


Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7.


PEMBIBITAN


Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru


LAHAN
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.


JARAK TANAM


Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m


TANAMAN PELINDUNG


Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal lamtoro,turi,gamal,sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.


LUBANG TANAM


Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.


PENANAMAN


Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.


PENGAIRAN


Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.


PEMANGKASAN


Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.


Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).


PENYERBUKAN


Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.


PERAWATAN BUAH


Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRION (1 botol untuk 30-50 pohon).


PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT


  1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.). Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan.

  2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis ). Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT.

  3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.). Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

  4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.). Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

  5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora). Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.

  6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.). Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan.

  7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.). Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.

  8. Penyakit Jamur Upas (pink disease). Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga

  9. Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus). Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan.

  10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.). Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki


PEMANENAN


Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.

No comments:

Post a Comment